Pengantar Bisnis 1
ANGGOTA KELOMPOK
:
- AGNES PRICILIA 20217265
- BUNGA ROSA MANURUNG 26217623
- FIKRI IHSAN MULEVI 22217349
- R. MOCH. YUSRIL MULYANA A 24217805
- ROCO TYOLE PUTUPA 25217387
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sampah
plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak
orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari entah itu
perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti akan
membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah tak
terpakai apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan?
membuang dan membakar itulah yang mereka lakukan.
Pembuangan
sampah-sampah plastik kedalam air dan tanah telah menambah tingkat kesengsaraan
alam. Mengapa demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan anorganik.
Bahan-bahan anorganiktersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh
bakteri pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu
berjuta-juta tahun. Dan apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan butuh
waktu lama untuk mengurainya. Dan apakah kalian tahu akibatnya jika sampah
plastik itu terlalu lama tertimbun dalam tanah dan tertumpuk? Satu, terjadi
pemanasan global yang berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Dua
berdampak pada hewan laut yang menelan sampah plastik yang terbawa ke laut,dll.
Coba
bayangkan jika kita sehari saja tidak memakai plastik, pasti sulit bukan.
Contoh:
1.
Membawa barang belanjaan tadi.
2.
Para pembuat plastik pasti rugi.
3.
Tidak ada alternatif lain untuk membawa sesuatu.
Di negara
Indonesia masih bergantung pada plastik lain halnya dengan negara jepang yang
sudah sadar akan bahaya plastik dan beralih pada kertas yang tidak mudah sobek,
serta dapat diolah dengan mudah. Pada akhirnya daur ulang sampah plastiklah
yang harus kita lakukan. Tidak hanya menyelamatkan lingkungan dari pemanasan
global, tetapi juga dapat mendatangkan keuntungan ekonomi.
Jika orang menganggap sampah sebagai barang yang
menjijikkan, bukan bagi Djuniawan Wanitarti, ia melawan arus kebiasaan warga. Di kala
orang menolak sampah di lingkungannya, dia malah mendirikan bank sampah. Bank
tersebut tidak hanya menerima nasabah dengan tabungan beragam sampah, tetapi
juga menyediakan pelatihan pengolahan sampah. Penulis tertarik untuk m
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa
beliau mengambil sampah sebagai objek bisnis ?
2. Bagaimana
cara menciptakan peluang usaha dari daur ulang sampah plastik ?
3. Apa saja
produk yang dihasilkan, bagaimana pengolahannya
?
4. Bagaimana
cara mendistribusika. dan mempromosikan produk daur ulang samapah plastik?
1.3 TUJUAN
1. Dapat mengetahui
cara-cara pengolahan daur ulang sampah plastik
2. Dapat mengetahui sejarah terbentuknya Bank
Sampah PokLili
3. Dapat
mengetahui manfaat daur ulang sampah
BAB II
ISI
2.1 Sejarah Singkat
Kegiatan
pengelolaan sampah dilingkungan Griya Lemah Depok bermula dari adanya kegiatan
di RT 003 RW 024 Griya Lembah Depok dalam rangka untuk mengurangi volume sampah
dilingkungan RT pada awal tahun 2008. Kegiatan dimaksud berupa pengolahan
sampah rumah tangga (sampah organik) menjadi kompos dengan menggunakan
alat/tehnik Komposter Takakura.
Program pengolahan sampah dengan
Komposter Takakura disosialisasikan dan diterapkan kepada seluruh ibu-ibu warga
RT pada tanggal 15 Maret 2008 yang saat itu sebagai ketua PKK RT
adalah Ibu Yuni Maryono (Djuniawan Wanitarti), bersama-sama dengan mantan
pengurus RT yang terlibat saat pencanangan kegiatan tersebut.
Pada bulan Agustus 2008 pengurus RT
mengeluarkan kebijakan yaitu meminta kepada warga RT untuk tidak membuang
sampah ditempat sampah yang ada di depan rumah masing-masing. Sebagai penggantinya pengurus RT telah
menyiapkan tempat penampungan sementara (TPS) RT yang cukup untuk volume sampah
seluruh warga RT, apalagi volume sampah sudah terkurangi karena telah dipilah
dan diolah menjadi kompos.
Sejalan dengan kegiatan diatas, ibu-ibu
PKK RT 003 Rw. 024 Griya Lembah Depok yang saat itu diketuai oleh Ibu Yuni
Maryono, juga mengadakan kegiatan mengolah sampah kering (anorganik) menjadi
produk kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual. Disamping pembuatan
kerajinan juga mengolah buah-buahan yang tidak layak dikonsumsi diolah menjadi
kompos cair yang beraroma buah-buahan segar.
Seiring dengan berakhirnya masa
kepengurusan RT, untuk lebih mempopulerkan kegiatan dan nama kelompok, maka
kelompok yang sudah berjalan 2 (dua) tahun, pada tanggal 01 Maret
2010 tersebut menamakan kelompok ini PokLiLi (Kelompok Peduli
Lingkungan).
Karena kegiatan PokLiLi ini
dinilai banyak warga bermanfaat maka PokLiLi sering di Undang/di
kunjungi untuk Presentasi dan mengadakan Pelatihan Kerajinan daur ulang
mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Organisasi Masyarakat, BUMN,
Yayasan, Sekolah, UMKM maupun perorangan.
Dalam kegiatannya Bank Sampah
PokLiLi tidak hanya tertutup untuk warga di Griya Lembah
Depok, tetapi Bank Sampah PokLiLi bersifat terbuka kepada
siapapun boleh masuk dan menjadi anggota/nasabah Bank
Sampah PokLiLi.
Bank sampah PokLili beralamat di Griya
Lembah Depok, Blok B1 Nomor 5, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya Telp:
08129935510
/ (021) 98961843, Jawa Barat, Indonesia
2.2 Kegiatan
Pengelolaan Sampah
Konsep pengelolaan sampah di bank sampah
POKLILI adalah kegiatan
pemilahan sampah dari sumbernya oleh masyarakat. Bank sampah merupakan
pusat dari kegiatan menerima tabungan sampah. Sampah-sampah yang ditabung
disalurkan ke pihak kedua dalam bentuk sampah yang diproses selanjutnya oleh pihak pemanfaat sampah dan dalam bentuk bahan baku kerajinan. Penarikan tabungan hanya diperbolehkan tiga bulan sekali,untuk menjaga stabilisasi keuangan bank sampah. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di bank sampah
POKLILI dilatar belakangi keinginan masyarakat untuk menjaga kelestarian
lingkungan, bukan dilatar belakangi faktor ekonomi dari peningkatan nilai
ekonomi dari sampah.
pemilahan sampah dari sumbernya oleh masyarakat. Bank sampah merupakan
pusat dari kegiatan menerima tabungan sampah. Sampah-sampah yang ditabung
disalurkan ke pihak kedua dalam bentuk sampah yang diproses selanjutnya oleh pihak pemanfaat sampah dan dalam bentuk bahan baku kerajinan. Penarikan tabungan hanya diperbolehkan tiga bulan sekali,untuk menjaga stabilisasi keuangan bank sampah. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di bank sampah
POKLILI dilatar belakangi keinginan masyarakat untuk menjaga kelestarian
lingkungan, bukan dilatar belakangi faktor ekonomi dari peningkatan nilai
ekonomi dari sampah.
Terjadi kenaikan jumlah sampah yang di
setor ke Bank Sampah POKLILI
dari tahun 2011 hingga tahun 2012 sebesar 25,37%. Sampah Koran bekas
merupakan sampah yang paling banyak dikumpulkan, sedangkan sampah kaleng
dan botol beling yang paling sedikit dikumpulkan. Namun sampah kaleng
memiliki nilai ekonomis paling tinggi dibanding sampah jenis lain.
Kendala pelaksanaan bank sampah POKLILI selain tempat penampungan
tabungan sampah dan juga pengelolaan sampah organik menjadi kompos.
Sosialisasi untuk pemanfaatan sampah organik untuk kompos masih lemah.
dari tahun 2011 hingga tahun 2012 sebesar 25,37%. Sampah Koran bekas
merupakan sampah yang paling banyak dikumpulkan, sedangkan sampah kaleng
dan botol beling yang paling sedikit dikumpulkan. Namun sampah kaleng
memiliki nilai ekonomis paling tinggi dibanding sampah jenis lain.
Kendala pelaksanaan bank sampah POKLILI selain tempat penampungan
tabungan sampah dan juga pengelolaan sampah organik menjadi kompos.
Sosialisasi untuk pemanfaatan sampah organik untuk kompos masih lemah.
2.3 Pengolahan Sampah
a.
Sampah Organik:
Setiap
senin, rabu, dan jum’at diambil oleh petugas kebersihan RW dan dikumpulkan
disatu titik, selanjutnya diambil oleh DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan)
kota Depok untuk diolah jadi pupuk di UPS. Sebagian sampah organiknya
dimasukkan ke dalam alamat biogester dan dijadikan gas dan dimanfaatkan warga
untuk memasakb.
b.
Sampah Non-organik:
· Bisa disetor ke bank sampah setiap jum’at minggu ke 2 dan minggu ke 4.
Sampah an organik yang disetor ke bank sampah dipilah lagi, yang bisa dijadikan
kerajinan daur ulang dan yang akan disetor ke pengepul untuk dijadikan tabungan
bagi nasabah (warga yang menyetor sampahnya di bank sampah)
· Yang tidak bisa disetor akan diambil DKP sebagai sampah residu dan disetor
ke TPA
Dalam proses pemisahan, Pok lili akan memilih
plastik yang bagus sehingga bisa dijadikan sebagai bahan untuk membuat produk
kerajinan tersebut, sisanya dijual kepada CV yang bekerja sama dengan Pok lili
untuk mengambil sampahnya.
2.4
Produk yang Dihasilkan :
2.5 Pemasaran
Produk
Produk
hasil recycle dijualkan hanya dengan pemasaran mulut ke mulut,
dan ketika ada pameran yang mengundang Pok lili untuk ikut serta. Tidak ada
targetan khusus dalam penjualan barang-barang. Hal ini karena landasan Pok lili
adalah mengurangi sampah, dan economi benefit hanyalah sebagai
sampingan saja. Ketika ada tamu yang berkunjung, maka biasanya akan membeli
barang-barang hasil recycle di Pok Lili tersebut, begitu juga
ketika ada pameran. Biasanya yang menjadi konsumennya adalah Ibu-ibu rumah
tangga dan juga ibu-ibu kantoran, produk yang menjadi favorit adalah yang
berbahan plastik dan produknya berupa tas sehingga bisa digunakan untuk membawa
barang-barang dan dokumen tertentu.Hasil produksinya dijual berkisar Rp.
5000-250.000,-. Hasil penjualan daur ualang berkisar 500.000-1.000.000/bln,
sedangkan hasil sampah an organic yang dijual ke pengepul/penampungan sementara
berkisar 1000.000-1.500.000/bln.
2.6 Pendanaan
Untuk operasional, Pendanaan Pok
lili berasal dari hasil penjualan kerajinan produk recycle dan juga pengurangan
jumlah timbangan sampah dari nasabah sebesar 2 ons. Untuk pengurangan jumlah
timbangan ini dari awal sudah dijelaskan kepada nasabah, dan digunakan untuk
kas pok lili. Untuk produk hasil recycle : 10% kas, 10 % operasional, 80% untuk
yang membuat produk.
2.7 Manfaat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persoalan sampah terus menjadi
permasalahan serius di beberapa kota besar di Indonesia. Persoalan ini kemudian
terus berlangsung dan bahkan selalu direplikasi dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan yang sama oleh pemerintah dan pihak swasta, meskipun mendapatkan
pertentangan keras di masyarakat. Apalagi dengan adanya sampah plastik yang
sulit diuraikan oleh tanah.
Seharusnya, kita harus bersyukur
dengan adanya sampah. Sampah dapat menjadikan komoditas utama bagi negara jika
diolah dengan baik. Sebenarnya, tidak sulit menemukan bahan-bahan untuk
daur ulang sampah, hanya saja kita harus mempunyai niat dan keuletan untuk
mendaur ulang. Karena selain untuk mengurangi sampah, kegiatan mendaur ulang
ini dapat meningkatkan kreativitas kita dalam menjadikan sesuatu yang baru dan
juga dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang-orang yang ingin berwirausaha,
sehingga hal ini dapat meningkatkan nilai ekonomi dalam keluarga. Dan ingat,
dalam pengelolaan daur ulang sampah harus dengan cara yang tepat dan benar agar
tidak mengganggu lingkungan.
3.2 Saran
Sebagai penerus bangsa, seorang
pelajar sebaiknya mampu memanfaatkan sampah organik untuk menghasilkan barang
ekonomis. Dari pada sampah terbuang percuma, lebih baik kita manfaatkan menjadi
barang yang bermanfaat bagi semua orang. Pemanfaatan sampah bisa mengurangi bau
tak sedap di sekitar lingkungan dan mencegah timbulnya bibit-bibit penyakit
yang menular. Hasil dari pendaur ulang sampah dapat juga menambah
penghasilan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
REFERENSI
http://poklili.blogspot.co.id/
http://www.ayopreneur.com/sosial/djuniawan-wanitarti-sang-pendiri-bank-sampah-qpokliliq
http://pustaka.usahid.ac.id/index.php?p=show_detail&id=8373
http://ananda-15.blogspot.co.id/2015/09/bank-sampah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar