Kamis, 09 November 2017

Pariwisata Wakatobi Wave

I. PENDAHULUAN

 Telah kita ketahui bersama bahwa di Negara kita Negara Indonesia memiliki beraneka ragam wisata dan budaya yang terbentang dari sabang sampai marauki, mulia dari  tempat wisata dan objek wisata yang kaya akan keindahan wisata alam, taman wisata, taman budaya,dan wisata kulinernya banyak orang menyebutkan indonesia adalah surga dunia yang memiliki banyak keanekaragaman wisata yang begitu indah dan memiliki khas di mana tiap daerahnya memiliki kebudayaan yang berbeda beda yang melambangkan cirikas dari daerah tersebut dan banyak turis baik turis domestic maupun macanegara yang mengagumi keanekaragaman budaya dan wisata di Negara Indonesia. Maka dari itu makalah saya akan membahas pariwisata di Indonesia.

             Wakatobi Wonderful Festival and Expo 2017 atau disingkat Wakatobi Wave 2017 yang akan berlangsung pada 11 hingga 13 November 2017 ini bisa jadi pilihan pariwisatawan. Terlebih buat yang gemar dengan wisata bahari dan budaya. Inilah acara yang tepat. Selain bisa melihat keindahan bawah laut Wakatobi, juga bisa menikmati suguhan budaya masyarakat Wakatobi. Festival ini akan menampilkan kebudayaan dari seluruh wilayah adat di Wakatobi.

  



II. ISI

Berada di Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Wakatobi menjadi destinasi wisata bagi pecinta pantai dan laut. Dengan luas wilayah 1.39 juta Ha, Wakatobi menyandang gelar Taman Nasional.  Kata Wakatobi sendiri merupakan penggalan dari nama 4 pulau, yaitu Pulau Wangi-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. 
Taman Nasional Wakatobi (TNW) merupakan salah satu dari sedikit dan terluas taman nasional laut di Indonesia. Terumbu karang dan ikan termasuk sumberdaya penting yang menjadi fokus pengelolaan TNW. Ekosistem terumbu karang dinilai sebagai ekosistem laut pantai yang sangat produktif yang dapat ditemui di perairan tropis (Supriharyono 2007). Secara ekologis terumbu karang memegang peranan penting sebagai habitat komunitas ikan karang yang menjadi target tangkapan nelayan. Masyarakat nelayan dalam kawasan TNW telah menggantungkan kelangsungan hidupnya pada sumberdaya ini sejak zaman dahulu. Pemanfaatan yang dilakukan selama ini adalah penangkapan ikan dan pengambilan batu karang oleh masyarakat secara tradisional. Apabila kegiatan ini tidak dikelola secara arif maka cenderung akan berkembang ke arah ekploitasi yang berlebihan. Hal ini akan mengancam kelestarian sumberdaya yang pada gilirannya akan mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar juga.
Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti mengatakan, Wakatobi Wave adalah salah satu cara untuk memperkenalkan Rangkaian kegiatan Festival berbasis keindahan Pulau Wakatobi pada dunia. Serta membuat model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah tertinggal dan meningkatkan kontribusi pariwisata Indonesia. “Tujuan Wakatobi Wave sendiri tidak lain, untuk mempromosikan Wakatobi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia dengan target peningkatan arus kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara serta mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan potensi sumberdaya kelautan dan pariwisata Indonesia,” ujar Esthy Reko Astuti.
Wakatobi sendiri telah ditetapkan menjadi 10 destinasi prioritas pariwisata memiliki sebagai terumbu karang penghalang terbesar di Indonesia, yang kedua di dunia setelah Great Barrier Reef di Australia. Disini dapat ditemukan fringing, atol dan terumbu penghalang selain menawarkan lebih dari 50 titik menyelam yang mudah dijangkau dari pulau-pulau besar.
Ini adalah surga bagi spesies ikan besar dan kecil, taman bermain lumba-lumba, kura-kura dan bahkan paus. Wakatobi sendiri dikatakan memiliki 942 spesies ikan dan 750 spesies terumbu karang dari total 850 koleksi dunia, yang bila dibandingkan dengan dua pusat selam terkenal di dunia, Laut Karibia berjumlah 50 spesies, dengan Laut Merah di Mesir memiliki 300 Spesies terumbu karang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan atraksi wisata yang dimiliki oleh Wakatobi dianggap telah mendunia. Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Wakatobi tak perlu khawatir dengan promosi pariwisata daerah. “Positioning-nya Wakatobi sudah bagus. Menjadi obyek wisata high end,” kata Arief.
Acara ini diharapkan mampu mendukung pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara yang ditargetkan sebanyak 15 juta wisman pada tahun 2017. Selain itu, juga demi menggerakkan perekonomian masyarakat setempat karena pembelanjaan wisatawan yang langsung kepada masyarakat setempat. 
Pada event Wakatobi Wave 2017 ini akan menjadi istimewa, sebab Presiden Joko Widodo direncanakan akan hadir. Kehadiran Presiden Jokowi ini merupakan momentum yang paling tepat untuk memperkuat branding wakatobi sebagai destinasi marine tourism Indonesia.




III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Keindahan dan kenyamanan daerah tujuan wisata, seperti keindahan pemandangan alam, sturuktur hidrologi almiah seperti air bersih, udara segar, keunikan budaya, wahana yang seru, dan akses yang mudah, kuailitasnya bisa memburuk karena aktifitas manusia, tidak terkecuali aktifitas wisata itu sendiri. kualitas lingkungan merupakan bagian integral dari suguhan-suguhan alamiah. Dengan demikian, pemeliharaan terhadap kualitas lingkungan menjadi syarat mutlak bagi daya tahan terhadap kompetisi pemilihan tujuan wisata oleh wisatawan. Jika kualitas suatu daerah tujuan wisata menurun, maka tempat tersebut cenderung diabaikan. aktifitas wisata dapat peran yang signifikan dalam pembiayaan program-program konservasi lingkungan hidup. Namun, tetap harus diperhatikan bahwa aktifitas wisata juga mempunyai potensi untuk ikut serta mengarahkan pada kerusakan lingkungan.

Bukan hanya tempat yang indah, bersih, dan fasilitas yang memadai saja yang menjadi pilihan wisatawan, Tetapi juga pengelolan tempat wisata yang baik juga menjadi pilihan wisatawan. Dengan pengelolaan yang baik, wisatawan juga akan merasa nyaman dan senang, karena sebagai pengunjung mereka juga ingin mendapat tempat wisata yang terawatt dan dikelola dengan baik.

B. Saran
Saran bagi pimpinan Dinas Pariwisata untuk lebih kiat dalam pengembangan serta mengelola obyek wisata secara optimal. Diharapkan juga dapat menjaga serta melestarikan kawasan Wakatobi. Pihak Dinas juga kiranya dapat memperhatikan dan juga harus mampu bekerja sama dengan lembaga pendidikan, peneliti atau siapa saja yang membutuhkan bantuan dan informasi-informasi, sehingga merasa terkesan yang baik saat mengharapkan informasi tentang obyek wisata yang mungkin bisa membantu pembangunan pengembangan obyek wisata tersebut, serta selalu mengupdate informasi dalam profil Wakatobi di internet, karena informasi tentang pariwisata belum begitu optimal dan yang pastinya bagi wisatawan yang ingin berkunjung bisa melihat bagaimana obyek wisata ini sebelum datang berkunjung ke lokasi.

Bagi pihak masyarakat tetaplah selalu menjaga dan memperhatikan lingkungan agar tetap bersih sehingga wisatawan akan merasa nyaman, dan makin banyak yang tertarik unuk berkunjung di kawasan Wakatobi.




REFERENSI

http://wakatobinationalpark.com/

https://www.yuktravel.com/trip-ideas-di-indonesia/5-aktivitas-di-wakatobi-selain-menyelam-?id=1006608

http://www.balipost.com/news/2017/11/08/27284/Wakatobi-Wave-2017,Suguhkan-Paduan...html

http://fajar.co.id/2017/04/23/event-mancing-jadi-andalan-coe-wonderful-morotai-islands-festival-2017/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar