PENELITIAN “TENTANG PENGARUH
KEMAMPUAN MANAJERIAL ORGANISASI KOPERASI TERHADAP EFEKTIVITAS LAPORAN KOPERASI
DAN EFEKTIVITAS KINERJA KOPERASI”
DI SUSUN OLEH
Nama : Agnes
Pricilia ( 20217265 )
Kelas : 2EB15
Mata Kuliah
: Ekonomi Koperasi #
Dosen :
Wahyu Widjayanti
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2018/2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latar
belakang
Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial para anggota dengan memberikan pelayanan yang baik. Memberikan pelayanan kepada anggota merupakan suatu bentuk hal yang utama, bahkan dapat dikatakan sebagai kunci keberhasilan. Sebab dengan pelayanan yang baik dan unggul maka anggota atau pihak-pihak yang membutuhkan merasa mendapat kepuasan tersendiri dari pelayanan tersebut.
Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial para anggota dengan memberikan pelayanan yang baik. Memberikan pelayanan kepada anggota merupakan suatu bentuk hal yang utama, bahkan dapat dikatakan sebagai kunci keberhasilan. Sebab dengan pelayanan yang baik dan unggul maka anggota atau pihak-pihak yang membutuhkan merasa mendapat kepuasan tersendiri dari pelayanan tersebut.
Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi , dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan (Undang-Undang No. 25 Tahun 1992
tentang perkoperasian). Dalam Undang-Undang ini di sebutkan tujuan koperasi
adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.Koperasi mempunyai tujuan memperbaiki kehidupan
ekonomi dan kesejahteraan para anggotanya melalui berbagai usaha yang di
jalankannya.
Agar koperasi dapat unggul dari badan
usaha yang lain adalah memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu, yang
memenuhi tingkat kepentingan anggotanya. Kepuasan anggota merupakan hal yang
harus dipenuhi oleh para pengurus dan karyawannya sebagai pengelola koperasi.
Maka dengan itu pengurus diharapkan kemampuan manajerial,teknis dan berjiwa
wirakoperasi,sehingga pengelola koperasi mencermikan suatu ciri yang di landasi
dengan prinsip prinsip koperasi. Manajerial pengurus juga berperan dala
menunjang jalannya usaha koperasi. Koperasi juga memerlukan manajemen serta
sumber daya manusia yang mampu mengelola usahanya supaya koperasi dapat terus
berkembang.
Manajerial pengurus juga berperan
dalam menunjang jalannya usaha koperasi. Koperasi juga memerlukan manajemen
serta sumber daya manusia yang mampu mengelola usahanya supaya koperasi dapat
terus berkembang. Dengan begitu efektivitas laporan koperasi dan efektivitas
kinerja koperasi akan meningkat dengan adanya manajerial yang baik.
1.2 identifikasi masalah
- apakah kemampuan manajerial pada
koperasi itu di perlukan
- pengaruh manajerial dalam
efektivitas pada koperasi
- pengaruh manajerial pada laporan
koperasi
BAB II
PEMBAHASAN
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan ( UU No 25 tahun 1992 pasal 1 ayat (1) ). Asas kekeluargaan mencerminkan adanya
kesadaran dari hati nurani manusia untuk bekerja sama dalam koperasi. Koperasi
Indonesia bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945 (UU No 25 tahun 1992 pasal
Berkembang atau tidaknya sebuah koperasi dipengaruhi oleh partisipasi anggota
dan manajemennya. Semakin banyak dan aktif anggota sebuah koperasi maka semakin
besar peluang koperasi tersebut berkembang dan maju sehingga dapat bersaing
dengan badan usaha lain. Pengurus dan karyawan sebagai pengelola koperasi harus
mampu memberikan dorongan agar dapat menarik anggota untuk ikut serta dalam
pengembangan koperasi. Untuk menarik minat seseorang agar menjadi anggota koperasi
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pelayanan yang baik bagi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam segala bidang. Semua
hal tersebut akan dapat baik dengan adanya prestasi dan hasil kerja yang baik
dari pengurus, karyawan dan partisipasi anggota. Pengurus adalah anggota dari
koperasi yang memperoleh kepercayaan dari Rapat Anggota untuk memimpin organisasi
koperasi pada suatu periode tertentu. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan
baik pengurus koperasi harus benarbenar ditunjuk dari orang-orang yang
tercakap, terampil, kreatif, jujur dan benarbenar mengetahui tentang seluk
beluk usaha-usaha serta berjiwa social yang tebal, tahan terhadap
tantangan-tantangan dan rintangan-rintangan yang mungkin muncul dihadapannya. Dengan
kata lain “motor” penggerak bagi usaha koperasi adalah ditangan pengurus. Oleh
karena itu dibutuhkan orang-orang yang mempunyai latar belakang pengetahuan
yang luas dalam bidang koperasi dan dalam hal kemasyarakatan.
Kemampuan manajerial pengurus diukur
dari proses mempengaruhi, pengambilan keputusan, komunikasi, dan inovatif.
Peran pemerintah diukur dari upaya menciptakan dan mengembangkan iklim dan
kondisi yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan, bimbingan dan kemudahan.
Sedangkan keberhasilan usaha diukur dari pencapaian tujuan bisnis success yaitu
dilihat dari volume usaha dan SHU. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas
unjuk kerjanya berdasarkan kinerja dari masing-masing karyawan. Kinerja adalah
sebuah aksi bukan kejadian sedangkan aksi kinerja itu sendiri terdiri dari
banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu
juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual,
karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam
mengerjakan tugasnya. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja
karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi
kepada organisasi (L. Mathis dan Jackson, 2000: 78). Kinerja merupakan hasil
kerja yang dihasilkan oleh karyawan yang ditampilkan sesuai perannya dalam
organisasi (Hariandja, 2002: 195). Kinerja merupakan hal yang sangat penting
dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sehingga kinerja merupakan hasil yang dicapai
seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
Kinerja dapat berjalan baik bila pegawai mendapatakan gaji sesuai harapan,
mendapatkan pelatihan dan pengembangan, mendapatkan perlakuan kesempatan yang sama,
penempatan pegawai sesuai keahliannya, mendapatkan bantuan perencanaan karir,
terdapat umpan balik dari perusahaan (Hariandja, 2002: 196). Kinerja karyawan
harus ditingkatkan demi keberlangsungan organisasi. Dalam kinerja dikenal
adanya penilaian kinerja yang digunakan untuk pengukuran kinerja. Penilaian
kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai kinerja karyawannya.
Penilaian kinerja merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan
potensi yang dapat dikembangkan. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara
umum adalah untuk memberikan feedback kepada karyawan dalam upaya memperbaiki tampilan
kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas organisasi, dan secara khusus
dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai kebijaksanaan terhadap karyawan
seperti untuk promosi, kenaikan gaji, pendidikan, latihan dan lain sebagainya
(Hariandja, 2002: 195). Bagi sebagian karyawan, harapan untuk mendapatkan uang
adalah satusatunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang
hanyalah salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang
yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya,
dibandingkan yang tidak bekerja. Mereka akan merasa lebih dihargai lagi apabila
menerima berbagai fasilitas dan symbol- simbol status lainnya dari perusahaan
dimana mereka bekerja. Pelayanan
mengandung pengertian setiap kegiatan atau manfaat yang diberikan oleh suatu
pihak yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat kepemilikan
sesuatu (Kotler, 2008: 83). Pengertian yang lebih luas juga disampaikan oleh
Daviddow bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan
pelanggan. Ada dua faktor yang dijadikan
pedoman anggota yaitu layanan yang diterima dan harapannya tentang layanan yang
akan diberikan. Ketika anggota memutuskan untuk bertransaksi dalam bentuk
apapun pada koperasi sebenarnya mereka sudah mempunyai harapan tentang layanan
seperti apa yang akan diperoleh berdasarkan pengalamannya, komunikasi dari
mulut kemulut yang pernah didengarnya, informasi lain yang pernah diterima
serta dipengaruhi oleh kebutuhannya. Selain
dipengaruhi oleh pengalaman, harapan yang ada pada pelanggan koperasi atau
anggota koperasi juga dipengaruhi oleh komunikasi eksternal yang dilakukan oleh
pengurus atau pengelola mengenai koperasi kepada anggota atau masyarakat. Dalam
hal ini diperlukan pentingnya promosi yang sesuai dengan kenyataan karena jika
tidak memuaskan layanan akan mengecewakan, oleh karena itu diperlukan
komunikasi pemasaran yang dilakukan secara tepat agar dapat memenuhi kebutuhan
serta keinginan dari aparat anggota.
Oleh karena itu maka, berhasil tidaknya
koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya sangat ditentukan oleh kemampuan
pengurus dalam mengelola organisasi koperasi. Seorang pengurus harus dapat mengatur,
mempengaruhi dan mengajak anggotanya untuk bekerja sama. Selain itu pengurus
juga harus mampu mengordinir seluruh kebutuhan anggota dan ditawarkan lewat
program-program yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ketepatan dalam hal
mengambil keputusan sangatlah penting ketika koperasi akan melakukan sebuah
modifikasi/ inovasi dalam pelayanan mereka untuk kearah yang lebih baik. Maka
kinerja para pengurus juga harus berubah agar para anggota mendapat pelayanan
yang memuaskan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Laporan koperasi dan kinerja
koperasi berpengaruh positif terhadap
efektivitas organisasi koperasi Artinya semakin tinggi kinerja koperasi
maka akan meningkatkan efektivitas
organisasi koperasi. Kemampuan manajerial koperasi berpengaruh positif terhadap
efektivitas organisasi koperasi .Artinya semakin tinggi manajerial koperasi maka akan meningkatkan efektivitas
organisasi koperasi. Pelayanan dan Kemampuan manajerial koperasi secara
simultan berrpengaruh positif terhadap
laporan koperasi dan kinerja koperasi. Kemampuan pengaruh manajerial organisasi
koperasi terhadap efektivitas laporan koperasi dan efektivitas kinerja koperasi
sangatlah penting. Karena pengaruh manajerial dalam sebuah organisasi bisa
mengubah keadangan suatu organisasi tersebut. Jika suatu organisasi tidak dapat
menerapkan sistem manajerial yang tepat, maka organisasi tersebut tidak akan
bertahan lama dan hancur. Sedangkan jika suatu organisasi tersebut menerapkan
sistem manajerial yang tepat maka organisasi tersebut akan mendapatkan hasil yang
memuaskan.
Daftar rujukan